Bukan Berarti Tak Menyenangkan
Hidup di sisi sungai, menyeberang di antara bebatuan besar. Terlihat di ujung nan jauh, langkah kaki kecil terus berjalan menuju sisi yang lain. Dengan kaki yang kotor, penuh lumpur dan tanah. Relakan luka demi sebuah harapan yang mulia. Seorang anak kecil berseragam putih merah terlihat lusuh nan kumal. Dengan baju yang hampir menjadi kecoklatan. Ia datangi bangunan reyot yang hampir roboh dengan sokongan sebuah tiang penyangga di sisinya. Demi satu pelajaran berharga, bersama guru yang penuh kesederhanaan. Heran dalam pikirku, mengapa tiada kesedihan dalam raut wajah mereka. Yang ada hanyalah senyum juga tawa yang begitu bahagia kelihatannya. Aku yakin senyum itu nyata, tawa itu pun sempurna. Tapi mengapa semua keindahan itu bisa tercipta dalam kondisi yang begitu adanya. Aku yang melihatnya miris, mengapa mereka dapat seceria itu dalam candanya. Tak sadar aku pun ikut tersenyum melihat keindahan itu. Langkah kecil itu mendekat menghampiri, ia menyapa kearahku yang sedari tadi hany